Rabu, 25 Mei 2016

[Jewel Box] Berburu Harta Karun di Langit Selatan

http://www.experiential-learning-games.com/images/treasure-hunt.jpg
Harta karun identik sama bajak laut. Iyalah........ Lihat saja mata Kapten Jack Sparrow (Pirates of The Carribian) pasti ijo liat harta. Andai punya teropong bintang, mereka pasti ngebet punya pesawat antariksa buat menjarah harta karun di langit.

Sebab di langit juga ada harta karun yang layak diburu. Ini beneran, bukan hasil puisi alay ala penulis novel Hara Hope. Harta karun itu Kappa Crucis NGC 4755.

Namanya bikin pusing? Pasti. Biar gampang, kita sebut dia pakai nama ngetopnya:  Jewel Box.

Dilihat dari namanya pasti ketahuan kenapa star cluster ini sampai beraroma harta karun. Pasti karena keindahannya bikin ijo semua mata, seakan benda yang diintip bukan bintang tapi kumpulan harta karun.

Setidaknya alasan itu kena di gue! Waktu pertama kali melihatnya, gue mesem-mesem. Gue seperti melihat rubi, saphir, aquamarine, jamrud, bahkan batu akik reuni dalam satu kotak. Indah bet mamen........
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c3/A_Snapshot_of_the_Jewel_Box_cluster_with_the_ESO_VLT.jpg/300px-A_Snapshot_of_the_Jewel_Box_cluster_with_the_ESO_VLT.jpg
Perhatikan bintang-bintang paling terang. Itulah Jewel Box (wikipedia)
Pengalaman berharga ini menggerakkan hati gue untuk mencantumkannya ke dalam novel Love in Twilight, dijadikan adegan penting Rio terpukau-pukau melihat keindahan langit malam di Observatorium Bosscha bareng cemcemannya, Vega. Lumayan sakral bin romantis lah menurut gue. :D

Jika kalian penasaran lihat penampakannya aslinya (bukan cuma foto), bulan Februari-Juli cocok buat hunting. Arahkan teleskop ke Rasi Bintang Crux alias Gubukpeceng di selatan. Temukan Jewel Box di sekitar bintang Beta Crucis atau sayap kiri Gubukpeceng (lihat gambar bawah). Sebisa mungkin kita pakai teleskop jenis reflektor dengan apertur di atas 70 mm biar penampakannya jelas.Ciri-ciri standar teleskop jenis ini tongkrongan buat ngintipnya ada di samping.

Kalau tidak punya teleskop, jangan putus harapan. Coba main ke  Observatorium Bosscha, atau kedipin temen-temenku  di Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) di Planetarium Jakarta biar diajak ngintip harta karun ini.
http://www.psychohistorian.org/img/astronomy/obs-articles/finding-the-jewel-box.jpg
Regards,
Hara Hope
Novelist, space traveler, life traveler

Selasa, 03 Mei 2016

[Tentang Kehilangan] Semua gara-Gara AADC 2

Kemarin malam aku mimpi kena banjir, lalu cuci tangan dari air banjir itu. Jujur aku paling sebal mimpi yang ada air-nya. Menurut tafsir mimpi aliran Kungfu Kuburan Kuno, air berarti emosi. Kita seakan dikasih isyarat akan terlibat suatu kejadian yang menguras emosi  jiwa.
me and banjir sebenarnya banjir--bukan mimpi
Me and banjir sebenarnya banjir--bukan mimpi
Tidak tahu kebetulan atau kebenaran, siang tadi aku tonton Ada Apa dengan Cinta (AADC) 2. Orang bilang, ati-ati nonton film ini, takutnya baper. Baper?? Prett...!! Udah ga zamannya kali baper. Udah bilang "dear mantan, maapin aku yang dulu" juga.

Benar aja. Sekalipun ada beberapa adegan Cinta-Rangga yang kusukai, bukan chemistry mereka yang   memecahkan  kejumudan hatiku. Tetapi tentang Rangga yang bertemu ibunya sejak 25 tahun lalu--sejak Rangga dicampakkan begitu saja seperti kantong kresek bekas gorengan.

Ada pedih menusuk-nusuk di kedalaman saat kusaksikan Rangga menangis bisu dalam pelukan perempuan yang  meninggalkan kekosongan di hati sekaligus membuatnya menanggung rindu setengah mati. Seketika bulir hangat mengalir dari kantung mataku. Aih, mata ini mengapa tak mampu menahan emosi? Mengapa harus menangis  gara-gara Rangga bertemu perempuan renta, sakit-sakitan, dan pikun?

Hatiku sontak membuncah. Satu bisikan menjerit pelan, "Ibu!"
salah satu adegan film AADC 2
salah satu adegan film AADC 2
Getaran gemanya  mampu meluluhlantakkan  ketegaran yang kupupuk diam-diam. Aku terkejut menemukan diriku menangis bisu di dalam bioskop gelap penuh penonton. Bukan menangisi nasib Rangga, melainkan nasibku yang ternyata lebih pedih dari Rangga.

"Kamu beruntung, Rangga. Kamu masih bisa menemui ibumu seperih apa pun rasamu membebat rindu. Tetapi aku.....? Bagaimana kukejar rindu  jika kutemukan hanyalah batu nisan dingin yang tak  membalas pelukanku? Bagaimana pula kukejar rindu sang ayah yang telah mendahului ibu?"

Kadang-kadang aku sedih melihat anak-anak memilih bermusuhan dengan orangtuanya. Jika boleh berkata, aku ingin bilang, "Bolehkah orangtuamu untukku saja?"

Kadang-kadang aku cemburu melihat anak-anak dimanjakan orangtua mereka. Minta apa saja dikabulkan. Minta rumah, minta mobil, minta dimodalin kawin,  dikabulkan.

Kalian beruntung memiliki ayah-ayah dan ibu-ibu yang masih sehat dan mampu membahagiakan kalian. Kalian beruntung memiliki orangtua-orangtua yang masih bisa membalas pelukan tangan kalian. Dan kalian beruntung memiliki orangtua-orangtua yang masih bisa diajak bertengkar bersama kalian.

Maka bertengkarlah! Bingar pun tak mengapa! Setidaknya kalian masih mendengar suara mereka. Setidaknya kalian tahu mereka masih bernapas dan sehat walafiat untuk diajak berdebat.

Karena aku tidak bisa mendapatkan lagi itu semua......

Karena aku hanya bisa berpura tegar seakan aku baik-baik saja tanpa melihat senyuman mereka.....

Setidaknya aku masih dapat menyimpan kenangan indah itu. Mungkin harusnya kubilang tersimpan baik pula di dalam  komputer andai file berharga itu tidak ceroboh terhapuskan.

 Setidaknya perasaan rindu dan sayang ini tertanam  baik dalam novel Summer Triangle dan Love in Twilight yang memang kutulis khusus  mengangkat tema "tentang kehilangan" dan "baper". Tapi nggak ada tema khusus tentang kisah  orangtuaku. Ceritanya tetap percintaan ala anak muda. Namun kisah tentang orangtuaku kurepresentasikan melalui kesedihan tokoh Nina saat kehilangan kakeknya.

And last but not least....
The Hope's Family Gathering
The Hope's Family Gathering
Setidaknya aku memiliki istri, anak, mertua, saudara-saudara, dan keponakan yang mampu menetralisir racun kerinduan berlebih ini. Percayalah, bertambah umur tidak menjamin kita semakin pandai mengatasi kerinduan pahit semacam ini. Namun bertambah orang-orang yang menyayangi dan disayangi  membuat kita terbantu untuk mengatasi kerinduan ini lebih lembut dan cepat.

So thank you, Rangga. Kamu sudah membuat aku baper kayak gini. Yang kamu lakuin ke aku itu sungguh.... JA.....HAT......

Kamis, 07 April 2016

Dilarang Sakit di Anambas! (Edisi: Jika Aku Tim Nusantara Sehat)

“Pak Hara. Mohon bantuan ya, menyosialisasikan Pekan Imunisasi Nasional. Terutama Desa Argasunya lho.” sahut ibu pejabat Dinas Kesehatan Kota Cirebon terkait PIN 2016.

“Siap, Bu dokter!” jawabku mantap.

Padahal di hati muncul perasaan ngeri-ngeri sedap dengar nama Argasunya. Kenapa begitu? Apakah Argasunya berhantu? Oooo… tidak. Tidak.
Pintu masuk Kampung Benda, Argasunya. Mobil/motor tidak bisa masuk. Dok. Pribadi. Upload pertama di NongkrongdiCirebon

Siapapun tahu—WHO pun tahu—warga Desa Argasunya menolak mentah-mentah imunisasi. Saat PIN 2016 kemarin, tingkat keberhasilannya cuma 62% dari target 90%. Padahal MUI sudah mengumumkan imunisasi halal (cek Republika dan Eyang Anjari). Ini jadi PR bersama, termasuk aku dan kawan-kawan dalam kapasitas tenaga penyuluh keagamaan. Kami tahu pasti yang terjadi di lapangan. Di Argasunya terdapat satu kampung yang hidup secara eksklusif dan menolak “modernisasi”. Hal-hal asing dianggap haram sekalipun fatwa sekaliber MUI menghalalkannya. Diperlukan upaya yang tidak sebentar dan cara yang simpatik dalam merebut hati mereka dan membuktikan bahwa program yang ditawarkan baik untuk kesehatan.

Karakteristik serupa kita jumpai pada masyarakat terisolir seperti daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Diperlukan “hal-hal tidak biasa dan tidak instan” menanganinya. Karenanya aku senang sekali ketika Kementerian Kesehatan membuka program Tim Nusantara Sehat. Aku sampai tidak segan berandai-andai menjadi tim ini untuk Kepulauan Anambas, salah satu tempat yang tidak mengizinkan kita sakit.

Lebih jelasnya, kita kupas satu per satu.

Apa Itu Tim Nusantara Sehat
Tim Nusantara Sehat. Sumber gamar di SINI
Tim Nusantara Sehat adalah program yang diluncurkan Kementerian Kesehatan sebagai upaya penguatan pelayanan kesehatan primer atau puskesmas melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan.

Anggota timnya terdiri dari dokter umum, bidan, perawat, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, ahli teknologi laboratorium medis, serta tenaga kefarmasian yang sudah mendapatkan pembekalan dan akan bertugas selama dua tahun. Tiap-tiap tim disebar ke berbagai DTPK dari Sabang sampai Merauke, termasuk Pulau Belakangpadang, Batam.

Inilah yang kusuka.  
Pertama, program menyasar DTPK.  
Kedua, program berlangsung tidak instan, dan
Ketiga, program memiliki pendekatan lebih menyeluruh dan melibatkan tenaga kesehatan dari berbagai latar belakang. Program ini cocok sekali untuk Kepulauan Anambas,  salah satu daerah penempatan Tim Nusantara Sehat juga.

Mengapa Anambas?

Jika kita ketik kata “anambas” di mesin Google, gambar pemandangan laut luar biasa bin emejing akan muncul. Kawanku menikah dengan penduduk asli Anambas. Dia sampai bilang begini,
“Gila bener, Har! Aku sudah keliling Indonesia, baru kali ini bengong lihat pemandangan menakjubkan. Aku sampai bilang, ‘ini beneran pantai atau surga?!'.”
Pulau Bawah di Kepuauan Anambas. Sumber gambar dari SINI
Dia tidak bercanda, tempat ini emejing sungguh emejing!! Pulau Jemaja, misalnya, menampilkan pesisir pantai landai sepanjang 7 kilometer . Pulau Kuku pernah dijadikan tempat eks pengungsi Vietnam, dan hampir setiap tahun keturunan mereka berziarah. Pulau yang kusuka adalah Pulau Bawah. Pemandangan terumbu karang ruarr biasa dahsyat.

Jika datang sebagai turis, kita pasti termehek-mehek oleh romantika surga kecil ini.  Tapi jika datang untuk menetap, kita akan paham Anambas menyimpan kisah sedih (khas) daerah perbatasan.

Kisah sedih pertama, akses transportasi. Tidak banyak pilihan moda transportasi. Kita hanya bisa mengandalkan kapal ferry dari Tanjung Pinang selama 9 jam perjalanan. Kalau kita penyabar, bolehlah naik kapal Pelni dari Tanjung Priok selama 36 jam. Dan kalau kita orang Eropa tajir, datanglah ke Anambas via Singapura naik yacht superkeren, lalu bermalam di dalam yacht tanpa perlu mencium bau amis atau solar bocor. Dulu ada akses transportasi udara, tapi temanku bilang penyedia maskapai gulung tikar.

Kisah kedua, akses komunikasi. Jaringan telepon selular memang ada, tapi sekalinya hilang bisa  berminggu-minggu karena berbagai alasan.

Kisah ketiga, bahan makanan. Ikan jelas murah karena mudah didapat. Tetapi jangan harap menemukan bakso, cimol, siomay, bahkan sayur mayur dengan mudah. Tomat, misalnya. Penduduk Anambas tidak terbiasa menanam tomat untuk diperdagangkan. Barang seperti ini mesti dikirim dari Tanjung Pinang atau Malaysia. Daging pun begitu. Penduduk tidak datang ke los-los daging, tapi pedagang dagingnya  datang ke rumah-rumah mencatat siapa yang ingin beli daging. Malamnya dia sembelih sapi, lalu paginya diantarkan daging itu. Saat  Lebaran aturannya “spesial”. Siapa yang datang duluan ke tempat penyembelihan (tengah malam),  dia dapat jatah daging. Telat sedikit, gigit jari!

Syukurlah orang-orang Anambas dikaruniai kesabaran luar biasa atas keterbatasan ini. Hanya satu paling mereka risaukan: keterbatasan fasilitas kesehatan.

Dilarang Sakit di Anambas
Peta dan profil Kepulauan Anambas. Gambar Dok. BPP Kep. Anambas

Temanku itu, paling pusing kalau anaknya sakit, walaupun hanya panas.
“Lebih pusing lagi kalau panasnya tidak turun sampai tiga hari, Har. Pikiranku langsung gelap. Jalan satu-satunya pergi ke Tanjung Pinang, lalu terbang ke Singapura atau Malaysia. Itu kalau cuaca normal. Bagaimana kalau sedang musim utara? Ombaknya tinggi-tinggi. Tidak ada kapal berani lewat kecuali kapal ferry. Lha datangnya aja nggak setiap jam! Dengan apa aku bawa anak ke rumah sakit?!”
Aku pernah dengar tentang musim utara itu. Curah hujannya tinggi, ombaknya pun tinggi sekira  1-6 meter. Ngeri! Akibatnya  kiriman logistik terganggu, termasuk sembako dan obat-obatan.
“Di sini uang bukan segalanya, Har. Kesehatanlah segalanya,” temanku lirih.

“Sering sekali terjadi kematian gara-gara ‘sakit ringan’. Bukan karena dokter tidak mampu, tapi karena perjalanan antarpulau. Orang yang sakit bisa tidak kuat perjalanan, lalu tiba di puskesmas dalam keadaan tidak bernyawa.”

“Dulu juga pernah ada wanita hamil yang bayinya sungsang dan terbelit ari. Supaya bayi lahir selamat, mesti pembedahan caesar. Lha mana ada peralalatan caesar lengkap di sini? Kita harus pergi dulu ke Singapura atau Malaysia. Si jabang bayi akhirnya meninggal di dalam perut. Ironisnya, saat ada kapal yang bisa bawa dia ke Malaysia, itu cuma buat mengeluarkan jasad bayinya saja.”
Hatiku menangis mendengarnya. Ini  seperti serangkaian pernyataan “dilarang sakit di Anambas”!

Tim Nusantara Sehat Penting Dilaksanakan
Ibu Menkes saat penyematan tanda peserta pembekalan Tim NS. Sumber gambar di SINI
Inilah alasannya mengapa program Tim Nusantara Sehat penting dilaksanakan. Sudah saatnya warga Indonesia di daerah tertinggal dan perbatasan mendapat perhatian dan hak yang sama seperti warga perkotaan. Ibu-ibu hamil mereka layak diselamatkan. Janin dan bayi mereka layak diselamatkan. Dan orang-orang sakit lainnya pun layak diselamatkan.

Terlebih kawasan perbatasan hakikatnya menyimpan api dalam sekam. Karakteristiknya "rapuh"  karena secara psikis jiwa mereka lebih dekat dengan kehidupan negara tetangga walau secara fisik berkewarganegaraan Indonesia. Ini disebabkan ketidakhadiran Negara dalam memerhatikan mereka, sehingga mereka cari jalan sendiri walau  harus menyeberangi batas wilayah negara (yang mungkin saja mengaburkan semangat kebangsaannya).
 
Dengan program Tim Nusantara Sehat-lah kukira hal tersebut dapat direduksi. Lewat program ini Negara bisa membuktikan bahwa Negara ada untuk mereka. Bahwa mereka tidak sendirian di ujung nusantara sana. Bahwa keberadaan mereka diakui dan diperhatikan. Bahwa mereka bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Bahwa mereka juga orang-orang yang pantas dirindukan.

Dan ini tidak bisa dilaksanakan secara instan. Perlu upaya serius dan simpatik untuk merangkul mereka secara bertahap. Karenanya aku pasti akan senang sekali jika menjadi  Tim Nusantara Sehat. Aku senang bisa memberi manfaat kepada orang banyak dan membaktikan diri agar Nusantara yang Sehat  terwujud secara menyeluruh.

Kasus Argasunya menunjukkan hal ini tidak mudah. Perbedaan budaya, nalar, dan kondisi alam dapat menjadi penghalang yang vital. Asalkan kita percaya bisa melakukannya, maka kita bisa.

Jayalah terus, Indonesia! Jayalah terus Tim Nusantara Sehat!

Hara Hope
Novelis, Blogger, Traveler, Space Traveler








*FYI, sejauh ini pemerintah pusat dan daerah getol membangun sarana/prasarana di Anambas. Semoga Anambas kian maju ke depannya. Amiiin.....

Selasa, 29 Maret 2016

Nikmatnya Shalat Gerhana di atas Kapal Bakamla

Gerhana Matahari Total 2016 sudah lewat. Tapi kesan-kesannya masih membekas sampai sekarang (dan semoga nggak akan terlupa walau tua nanti beranjak pikun ha ha). Satu hal paling berkesan adalah nikmatnya shalat gerhana di atas kapal Bakamla.
Menilik ruang kemudi kapal Bakamla
Waktu itu, aku, istri, dan rombongan Laskar Gerhana Matahari Total detikcom bertolak ke perairan Tidore dari pelabuhan Ternate agar dapat spot paling dahsyat di sana. Kami menumpang dua buah kapal milik Bakamla, yaki KN. Gajah Laut dan KN. Kuda Laut.

Tanpa hujan tanpa angin, Mbak Gelies dari detikcom menghampiriku.

Rabu, 23 Maret 2016

#WonderfulEclipse, Bulan Madu Tiada Taranya

#WonderfulEclipse, bulan madu tiada taranya....

Judul di atas sangat miris, karena aku tidak pernah mengajak istri bulan madu sekali pun! Ini menyedihkan..... Padahal keinginan istri sederhana saja, hanya ingin ke Kepulauan Seribu. Dia sering mendengar tentangnya, buah perjalananku bersama kawan-kawan klub astronomi kala bujangan. Dia ingin memastikan betapa indahnya langit tanpa distorsi cahaya Jakarta, sunrise di pagi hari, juga laut yang membiru.

Dan aku tidak pernah mampu mewujudkannya....
Detik-detik GMT atau #WonderfulEclipse 2016

Kenyataan itu terus menghantui, terlebih saat kami tak lagi tinggal di ibukota. Dia terlihat sedih, hatiku hancur berkeping-keping.

Kuputuskan diam-diam mengumpulkan dana bulan madu. Target dua tahun ke depan saat gerhana matahari total (GMT) atau solar eclipse 2016. Tidak ke Kepulauan Seribu tapi ke lokasi yang dilewati eclipse 2016.Perhitungan sementara, butuh 10 juta untuk perjalanan dan akomodasi kami berdua. Jumlah yang sebenarnya sedikit untuk ukuran tabungan berdurasi dua tahun.

Tapi malang tak dapat ditolak, laptop--senjataku mencari nafkah--mati total. Aku mesti beli gantinya. Rumah pun bocor dan mesti direnovasi. Segala pembayaran kuambil dari tabungan rahasia.

Ini blunder. Menurut "kepercayaan orang tua", jika tabungan sudah diniatkan untuk keperluan tertentu, jangan dicairkan untuk keperluan lainnya. Atau hartamu perlahan-lahan akan habis. Percaya tidak percaya, itulah yang terjadi. #WonderfulEclipse 2016 di depan mata tapi tabungan rahasia berangka nol besar! Saya tertegun. Kesempatan langka, haruskah musnah begitu saja? Bagaimana kupertanggungjawabkan cinta ini, jika rencana bulan madu yang tak terlupakan saja tidak mampu diwujudkan?!

Halaman depan Fort Orange, benteng terbesar di Ternate
Tubuhku diam tapi benak berkelana. Aku mencari jalan, begadang setiap malam. Aku insomnia berat, ketika mendengar suatu media online mengadakan lomba berhadiah tiket nonton gerhana. But it's worth it, you know. Di hari yang cerah itu, aku memberanikan diri menghadapi istriku.

"Istriku sayang," kataku. "Ayo bulan madu. Aku dapat tiket nonton eclipse 2016!"

"Sungguh?! Ke mana?"

"Ternate!"

Istri malah tertawa.

"Kenapa? Ada yang lucu?"

"Aku cuma terlalu bahagia," ujarnya. "Itu kan cita-citaku sejak dulu. Aku sangat ingin menghabiskan waktu bersamamu di pulau 'terpencil' sambil menyaksikan benda langit kecintaanmu itu, yang juga membuat aku jatuh hati padamu."

"Walau bukan Kepulauan Seribu?"

"Ini jauh lebih baik dari Kepulauan Seribu, Sayang!"

Akh, lihatlah derai renyah itu. Pemecah kesedihan ulah suaminya yang bebal. Firasatku, derai itu kian rekah jika kami tiba di Ternate nanti.
Danau Ngade, tampak indah dari jendela pesawat.
Benarlah adanya. Pesawat masih mengudara, kami disuguhi lansekap luar biasa hebat. Gunung Gamalama dikepung lautan, diuntai hiasan danau laguna kehijauan. Itulah Ternate, Sayang. Tanah pengantin yang diperebutkan  Portugis hingga Belanda.

Sekarang aku tahu kenapa pulau ini digilai banyak bangsa. Pemandangan indah, rempah-rempahnya melimpah. Kami cicipi sirup buah pala, rasanya cetar membahana. Demikian juga ikan bobara sambal dabu-dabu, popeda, gohu, kopi goraka, dan nasi kuning cakalang yang kaya rasa. Orang Ternate pintar betul manfaatkan hasil buminya!

Masih Danau Ngade. Di latar tampak Maitara dan Tidore, yang ada di uang kertas Rp1000,-
Pantas saja banyak benteng peninggalan di sini. Portugis ataupun Belanda kadung tersihir pesonanya hingga enggan pergi setelah singgah.

Momen puncak kami tentu saja Eclipse 2016. Kami menumpang kapal Bakamla menuju titik pengamatan di Selat Tidore. Kami dengar dari kawan seantero Indonesia, pengamatan di beberapa lokasi tertutup awan kelabu. Kami harap-harap cemas di sini. Kami lihat air laut bergerak tenang, dan awan berarak tipis-tipis terang. Kami tersenyum lega.
Hari-H terlihat cerah. Awan justru berkumpul di Pulau Halmahera di kejauhan

Then this is it. Momen spektakuler perlahan terjadi. Rembulan melakukan konjungsi terhadap matahari. Sinar putih kekuningan tercaplok, piringan matahari terkikis setahap demi setahap. Lalu alam seketika gelap gulita. Fase gerhana matahari total telah sempurna. Kami berdua tersengat oleh ketakjuban. Kami seperti terlempar ke ruang hampa udara, di mana hanya kekosongan dan bintang gemintang yang menjadi teman.

Lihatlah! Matahari tampak anomali! Bagian tengahnya bolong oleh kegelapan. Tidak jauh darinya,  Venus dan Merkurius mencuri kesempatan untuk tebar pesona. Tidak ada benda terang lain kecuali ketiganya. Aku tergugu dalam keajaiban. Kami menangis haru, dan berucap "subhanallah" tiada hentinya. Ini berkah yang tidak ternilai! Ini berkah dari Allah SWT. Pantaslah kami begitu inginnya melaksanakan shalat gerhana tadi. Karena segala hal yang kami dapatkan sekarang begitu pantas untuk disyukuri....

Pemandangan "malam" saat Eclipse 2016. Merkurius tidak tertangkap kamere
"Aku pasti merindukan momen ini," kataku. "Terima kasih mengalaminya bersamaku, istriku."

Kami saling berpandangan dalam binar kebahagiaan. Kukecup keningnya, lalu kami jatuh dalam pelukan sayang.

Terima kasih, Allah, dari kami berdua. Inilah, #WonderfulEclipse, bulan madu tiada taranya.....
 
Me and my wife di atas kapal bertalarkan Gunung Gamalama/Ternate
Hara Hope
novelis, blogger, stargazer

Jumat, 18 Maret 2016

[TIPS] Cara Sakti Kuasai Astronomi (untuk Pemula)

Astronomi mulai populer sejak fenomena gerhana matahari total 2016. Banyak orang penasaran kapan sih momen spesial lainnya terjadi. Biar lebih siap menyambutnya gituh...

Kebetulan 26 Desember 2019, Indonesia kedatangan gerhana matahari cincin (GMC) yang nggak kalah dahsyat sama GMT. Tiga tahun lagi, sodara-sodara! Saatnya untuk menabung!! Itu belum ditambah momen-momen astronomis lain yang terjadi selama 3 tahun itu.

Biar nggak melewatkan momen penting apa pun, kita harus menguasai Astronomi. Ngambil kuliah Astronomi jelas lebih cetar. Bisa juga dengan baca tips sederhana Cara Sakti Kuasai Astrnomi (untk Pemula) di bawah ini. Dijamin gebetanmu terkesima lihat perubahan kerenmu ini :

Selasa, 01 Maret 2016

Pemenang Giveaway Novel Summer Triangle dan Kacamata Gerhana


Hai mentemen! 

Terima kasih sudah  menunggu pengumuman siapa dua orang yang beruntung yang menjadi pemenang giveaway novel Summer Triangle dan kaca mata gerhana.

Secara teknis, semua komentar bagus-bagus. Tapi sesuai ketentuan, aku pilih dua dengan mempertimbangkan berbagai hal.

Yang belum menang, jangan berkecil hati ya. Insya Allah akan ada giveaway-giveaway lainnya yang akan aku bagikan. Terima kasih atas atensi dan partisipasi kalian. See ya! 

^______________^


*Pemenang akan dihubungi oleh Tim UnsurHara untuk teknis pengiriman hadiah.

Rabu, 24 Februari 2016

GIVEAWAY BUKU: Dreams Come True

Siapa pun pasti punya impian, juga punya harapan agar dreams come true.

Rio di novel Love in Twilight, misalnya, punya impian melihat gerhana matahari total di Balikpapan bareng vega yang dicintainya.
(baca sinopsis Love in Twilight di SINI)

 Atau saya yang punya impian sendiri terkait gerhana matahari 9 Maret 2016. Kalau impian itu terwujud, pasti dahsyat banget. :)


Nah, berkaitan dengan itu, saya pengin berbagi  giveaway bertema "GIVEAWAY BUKU: Dreams Come True".

HADIAHNYA : Novel Summer Triangle dan kacamata gerhana matahari untuk dua orang pemenang yang beruntung.
(baca sinopsis Summer Triangle di SINI)

SYARATNYA : Cukup tuliskan di kolom komentar tulisan ini tentang apa impian terbesar kamu saat gerhana matahari 9 Maret 2016 terjadi di (hampir) seluruh wilayah Indonesia, termasuk kotamu! 

Nggak ada jawaban benar atau salah, yang penting kerahkan daya khayalmu terkait hal romantis, konyol, seru, atau apa pun yang menurutmu asik kalau terjadi saat gerhana matahari. Boleh komentar berkali-kali.

Dua impian paling menarik akan saya nobatkan sebagai pemenang.

Jawaban ditunggu sampai 29 Februari 2016.
Pemenang akan diumumkan pada 1 Maret 2016.


Salam,

Hara Hope
penulis Summer Triangle dan Love in Twilight
pemenang lomba Novel Teenlit Writer Gramedia 2005 dan lomba lainnya

Kontroversi Novel LOVE IN TWILIGHT

Ternyata nggak cuma novel Summer Triangle yang kontroversial (baca Kontroversi Novel Summer Triangle di SINI) sekuelnya Love in Twilight juga kontroversial!

Love in Twilight adalah sekuelnya novel Summer Triangle, tapi ceritanya bisa berdiri sendiri. Jadi kalau kamu bisa tetap ngerti baca Love in Twilight walau belum baca Summer Triangle.
(baca sinopsis Summer Triangle di SINI)
novel Love in Twilight karya Hara Hope

Nah, novel ini juga menyimpan bara kontroversi, terutama soal gerhana matahari di Balikpapan.

Kontroversi Novel Love in Twilight

Selasa, 23 Februari 2016

Kontroversi Novel SUMMER TRIANGLE

Summer Triangle cover baru
Summer Triangle adalah novel cinta remaja. Diterbitkan pertama kali tahun 2005, sebagai juara 2 Lomba Teenlit Writer 2005, lalu dicetak lagi tahun 2016 ini  dengan cover dan formula baru. Kemunculannya berbarengan sama sekuel Love in Twilight. Gosipnya, temen-temen yang udah baca Summer Triangle format baru ini mengendus kontroversi dari novel Summer Triangle !!

 Kontroversi  Novel Summer Triangle

Novel ini kutulis waktu teenlit lagi heboh-hebohnya. Aku dapet bocoran dari editorku, Mbak Indah S. Pratidina, kalo Summer Triangle dapat juara 2 karena temanya out of the box. Ada unsur Astronomi sama Mitologinya yang jarang muncul di dunia fiksi.

Lalu di mana kontroversinya? Kontroversi ada karena Summer Triangle versi 2005 punya ending beda dengan versi 2016. Kalau versi 2005, tokoh utama Rio dikabarkan tewas. Kalau versi 2016, Rio dikabarkan hidup lagi. Oang mungkin akan mencibir, "Huuu.... sengaja dipanjangin nih ye biar ada lanjutannya kayak sinetron."

Nah, di sini aku akan kasih tahu R.A.H.A.S.I.A. yang sebenarnya terjadi "di belakang layar".

Pertama, aku nggak anti sama cerita novel mirip sinetron. Kalau ada tokoh yang dikabarkan mati/tewas kemudian (di)-hidup-(kan) lagi, aku nggak masalah. Yang penting bagaimana cara pengemasannya.

Kedua. Summer Triangle punya tema agak berat/dark untuk ukuran novel remaja. Ceritanya tentang kematian. Yakni tentang bagaimana cara kita menghadapi kematian orang-orang terdekat kita. Ide ini kudapat waktu aku ditinggal mati Bapak. Aku eksploitasi bagian itu. Aku salurkan energinya ke tokoh Rio,  korban broken home yang ditinggal mati orang tersayang.  Aku sih berharap, dengan ceritaku ini, para pembaca yang belum pernah ditinggal mati orang tersayang akan dapat terbagi bebannya dan merasa bahwa "dia tidak sendirian". Ini juga alasan tokoh Rio kemudian dimatikan, untuk menghadirkan perasaan bahwa kematian itu tidak dapat diduga terjadi pada siapa pun, termasuk si tokoh utama.
(baca sinopsis Summer Triangle, klik di SINI)


Ketiga. Sejak awal aku udah punya gagasan untuk menghidupkan lagi Rio di novel kedua. Berhubung waktu itu (2005) belum zamannya novel-novel sekuel, aku agak malu mengakuinya. Maksudnya, aku cari cara aman membuat ceritanya agak implisit "mengambang", supaya aku nggak diomelin pembaca kalau sekuelnya nggak jadi-jadi.

Summer Triangle cover lama
Keempat.  Aku orang yang perfeksionis. Aku nggak mau nulis novel kalau konsepnya belum jelas, dan konsep itu harus Mitologi dan Astronomi juga biar sama rasa dengan Summer Triangle. Masalahnya..... aku nggak kunjung nemu mitologi yang cocok. Aku sebenarnya seneng sama mitologi Midas, tentang manusia yang bisa mengubah benda apa pun yang disentuhnya jadi emas. Dia akhirnya mati kelaparan gara-gara makanan yang disentuhnya juga ikutan jadi emas. Unsur matinya jelas cocok, tapi ceritanya nggak cocok sama konsep.

Kelima. Aku akhirnya nemu mitologi yang cocok, yakni Er dari Pamfilia yang ada di bukunya Plato setelah hampir 10 tahun!! Harusnya aku memang nggak usah malu-malu aja waktu itu .Dengan begitu, aku mungkin dipaksa kerja lebih keras cari mitologi yang cocok, dan nggak perlu nunggu selama ini buat dapet konsep Er dari Pamfilia.
(baca sinopsis Love in Twilight di SINI)

Setidaknya aku puas dengan mitologi Er yang aneh ini. Aku mendapatkan apa yang aku butuhkan. Dan aku curahkan semua perasaanku tentang kesempatan kedua yang nggak gampang. Penjahat yang insyaf aja bisa tetap dicurigai akan berbuat jahat. Apalagi orang seperti Rio yang pernah menjadi anak  badung, pernah dikira mau bunuh diri, dan pernah mencintai Sophia dengan sangat hebat. Ini menjadi tantangan sendiri bagi Vega, pacar baru Rio; bagi Rio sendiri, bahkan Nina yang masih memendam rasa.

Summer Triangle dan Love in Twilight mungkin memiliki satu bagian klise yang mungkin tidak kalian suka. Tapi ada banyak sekali pelajaran dan kisah cinta yang indah untuk diikuti dari kedua novel ini. Akan sangat ruginya kita jiga terus terpaku pada hal sepele tidak berkenan dan melewatkan 1001 macam keindahan itu.

Nah, selamat membaca.

Salam,
Hara Hope
Penulis Summer Triangle, Love in Twilight,
pemenang Lomba Novel Teenlit Writer 2005 dan lomba lainnya.

Rabu, 03 Februari 2016

Mencari Gerhana lewat Cerita

Fenomena alam itu dahsyat. Manusia bisa mendadak dihinggapi perasaan campur aduk saat menghadapinya. Saat hujan turun, misalnya. Ada banyak manusia yang mendadak terpicu aura romantisnya; ada yang merasa senang, ada sedih, bahkan ada juga yang merasakan rindu hebat.

Gerhana juga begitu. Banyak banget cerita (fiksi) yang menghadirkan gerhana sebagai bagian romantismenya, baik secara metafora ataupun secara fakta. Ini beberapa kisah dahsyat yang memanfaatkan keajaiban fenomena gerhana. So mari, kita mencari gerhana lewat cerita!

1. Gerhana karya AA. Navis 


Sinopsis Novel LOVE IN TWILIGHT

Lanjutan cerita novel Summer Triangle yang bisa berdiri sendiri. Artinya, biarpun kamu belum pernah baca novel sebelumnya (Summer Triangle), kamu akan tetap paham jalan ceritanya.

Love in Twilight dibuat dengan plot cerita yang sangat membumi, yang siapa pun (hampir) pasti mengalaminya. Love in Twilight berkisah tentang dilema masa lalu vs masa kini; dilema kekasih masa kini  versus kenangan indah sang mantan.

Berikut sinopsis novel Love in Twilight....

Sinopsis Novel SUMMER TRIANGLE

cover baru Summer Triangle

Novel ini lahir tahun 2005, mengalami sekian cetak ulang, dan sekarang Summer Triangle resmi ganti cover di tahun 2016. Desain covernya keren banget. Kalau dulu tokoh yang nampang di dalamnya cuma satu, Vega saja.  Sekarang ketiga-tiga tokoh cewek  Summer Triangle mejeng sambil menyaksikan bintang jatuh.

Tidak kalah menambah greget,  "puisi" monumental  dari novel itu juga dicantumin ke dalam cover :