Kamis, 30 Maret 2017

Suara "Keberatan" Peserta Lomba Blog Langit Musik-Warung Blogger

Beberapa waktu lalu Langit Musik bareng Warung Blogger bikin hajat lomba review aplikasi Langit Musik. Berhubung suka musik, aku pun ikut meramaikan. Dan agak bikin melongo waktu namaku masuk dalam 50 daftar pemenang hadiah hiburan. Buat kamu ini mungkin cuma remahan rengginang di tepian sawah. tapi buatku ini luar biasa.

Dipikir-pikir, terakhir aku menang lomba blog sekitar 10 tahun lalu, saat juara 1 resensi novel grafis V for Vendetta. Habis itu nggak pernah menang apa-apa, lantaran Multiply mesti almarhum. Aku pindah platform, tapi jadi malas-malasan ngeblog. Kalaupun ngeblog, isinya sekedar curhat, atau ikutan lomba cuma biar ada alasan buat ngisi blog aja. Blog cuma kuanggap arena bermain tanpa tujuan dan makna.
Kang Ali lagi mampir ke Cirebon bareng keluarga. Gambar : koleksi pribadi di FB
Semua berubah 1,5 tahun lalu waktu duduk mengobrol bareng Kang Ali Muakhir di Warung Empal Gentong Ibu Nur, Cirebon. Kang Ali bukan orang baru buatku. Dia mentor, narasumber utama skripsiku, dan kompatriot di Forum Lingkar Pena. Kang Ali membuka cakrawala baru tentang blog bahwa ini memang arena bermain, tapi permainan yang serius.

Ucapan senada disuarakan Evrina Budiastuti dan Mas Nuzulul Arifin waktu kami duduk semeja di Pulau Ternate. Kami sama-sama dapat rejeki nonton gerhana matahari total di sana bareng detikcom. Bedanya, aku datang sebagai pemenang lomba video facebook, Evrina dan mas Nuz datang sebagai pemenang lomba blog. Mereka juga bilang, blog adalah wahana permainan yang serius, yang berisi tanggung jawab untuk memberi informasi yang baik dan benar tentang segala hal. Jadi bukan asal curhat saja, melainkan juga butuh riset dan pemahaman luas.

Well, okay. untuk urusan bikin novel, riset dan pemahaman udah biasa kulakukan. Tapi untuk blog, aku cuma pelancong dunia maya tanpa makna. Lambat laun filosofi ketiga orang luar biasa itu mengena di jiwa. Aku mulai serius memandang blog. Aku pakai blog untuk menyuarakan informasi tentang karya-karyaku. (sila baca Love in Twilight, salah satu novelku yang pake riset Astronomi)  Juga untuk memberi informasi yang benar dan perlu tentang berbagai hal lewat berbagai lomba. Hasilnya? Kalah berkali-kali.

Tapi itulah asyiknya jadi penulis. Kami mencintai aktivitas menulis, bukan mencintai kemenangan. Kemenangan hanyalah bonus. Berkali-kali gagal juga nggak sedih. Justru semakin terlecut untuk belajar lebih baik dan baik lagi dalam menyalurkan aspirasi.
Laskar Gerhana 2017. Gambar : Courtesy of anggota laskar Gerhana

Apalagi tantangan lomba blog zaman sekarang beda sekali dengan tantangan 10 tahun lalu. Ada terlalu banyak blogger dengan tingkatan kualitas yang tinggi dan skill bervariasi. Meraih kemenangan bukan hal mudah. Tapi untuk menyerah kalah tanpa memetik pelajaran apa pun jangan sampai deh. Kita harus buka mata lebar-lebar atas segala hal!

Jadi wajar kan jika aku senang waktu kemarin Warung Blogger mengumumkan daftar pemenang, di mana namaku ikut tercantum di dalamnya? Ini bukan remahan rengginang. Ini hasil yang dipupuk dari 49% rasa cinta, 49% kerja keras dan 2% bakat. Juga hasil yang luar biasa dari transfer filosofi yang hebat dari orang-orang yang hebat. 

Ini jelas nikmat yang luar biasa. Alangkah ruginya jika aku hanya diam menghadapi nikmat-Nya ini. Aku harus merasa keberatan jika aku memilih membisu. Aku harus menyuarakannya dalam bentuk terima kasih.

So....
Terima kasih ya, Rabb, atas karunia-Mu yang besar. 
Terima kasih Kang Ali, Evrina, dan Mas Nuz atas transfer filosofinya;
Terima kasih Langit Musik dan Warung Blogger atas kepercayaannya memberi salah satu slot kemenangan untukku;
Terima kasih istriku yang tidak lelah untuk percaya;
and, last but not least....
Terima kasih kawan blogger lainnya yang sering share link di Facebook, sehingga aku bisa blogwalking, dan belajar lewat kalian;
dan
Terima kasih para sponsor lomba apa pun yang kuikuti, karena dengan ataupun tanpa kemenangan aku telah terasah melalui petualangan yang kami suguhkan.

Ini bukan akhir dari petualanganku. Ini justru awal.
 Awal petualangan. Awal pembelajaran.

*NB :
Tadinya mau kuposting di www.harahope.com. Tapi berhubung tagihannya lom dibayar. jadi pake platform ini dulu deh:D

TAMBAHAN : DAFTAR PEMENANG LOMBA BLOG LANGIT MUSIK-WARUNG BLOGGER
Sumber : Warung Blogger

Pemenang Langit Musik Blog Competition #MusiknyaHidupKamu

Juara 1: Yuni Adriyani 082320860xxx
Juara 2: Evrina Budiastuti 081290048xxx
Juara 3: Juniawan Arif 08113970xxx

4 Pemenang: - Abdur Rahman 085230336xxx
                      - Adiyati Prima Hapsari 081327422xxx
                      - Eko Nurhuda 082137746xxx
                      - Deddy Wijaya 081224355xxx
Kemudian inilah 50 pemenang pulsa senilai 100 ribu: 
1. Amir Mahmud 082328492xxx
2. Firmansyah 081210750xxx
3. Ahmad Juliardi 0811914xxx
4. Anggraini Arda Sitepu 081314881xxx
5. Desy Wahyuningtyas 082139302xxx
6. Muhammad Arif 082198189xxx
7. Aminnatul Widyana 085232632xxx
8. Lia Winingsih 082262205xxx
9. Ria Kurniasih 082176762xxx
10. Aireni Biroe 082331209xxx
11. Anissa Muthia Saptadji 085310008xxx
12. Dadan sahmadan 082115283xxx
13. Dendy Darin 081322724xxx
14. Elok Faiqotul Hikmah 085259176xxx
15. Faridilla Ainun 081278252xxx
16. Mia Fajarani 081317744xxx
17. Mimi Fachriyah 082298438xxx
18. Nurul Hidayat 085312002xxx
19. Puji Astuti 082297024xxx
20. Rezi Luthfi 081285766xxx
21. Tia Marty 081380705xxx
22. Lenny Mutiawaty 082130152xxx
23. Pertiwi Yuliana 081286918xxx
24. Yesi Hendriani Supartoyo 082189561xxx
25. Nova Zakiya 081284824xxx
26. Shita Kancana Larasati 081394607xxx
27. Yunis Kartika/ Sri Wahyuni Kartikasari 08122358xxx
28. Askariputri Hirlia Primasari 085394894xxx
29. Handiko Rahman Pebrianto 085293766xxx
30. Primanola Perdananti 081221144xxx
31. Gangan Januar Nurfajar 081224641xxx
32. Ina Inong 081281395xxx
33. Rizki Vadilla 081230487xxx
34. Mirwan 085265472xxx
35. Muhammad Amirudin Aziz 081297025xxx
36. Rinda Gusvita 08127211xxx
37. Rodame Monitorir Napitupulu 081384181xxx
38. Widi Utami 08239282xxx
39. Masruro 081393694xxx
40. Yosfiqar Iqbal 081288351xxx
41. Ahmad Santoso 082328273xxx
42. H. Arif Arofah (Hara Hope) 081324125xxx
43. Fania Surya 081219976xxx
44. Gilang Maulani 085220947xxx
45. Wida Waridah 081224626xxx
46. William M. Lesimanuaya 082299797xxx
47. Pandu Agung Hartato 081239359xxx
48. Fitria Aufananto Syarifani 082141023xxx
49. Meutia Erlisa Sevelina 081285004xxx
50. Nurul Inayah 081293633xxx
Selamat kepada seluruh pemenang Langit Musik Blog Competition #MusiknyaHidupKamu.

Senin, 27 Maret 2017

CINTA SEPOTONG MIMPI : Plagiat Karya Sendiri

Tahun 2004, saya dapat berkah Juara Harapan IV Lomba Menulis Cerpen Ummi 2004, lewat cerpen Cinta Sepotong Mimpi. Rasanya W.O.W. banget, cerpen yang teriinspirasi dari kisah nyata (kisah sendiri) ini bisa tembus lomba cerpen skala nasional walau cuma juara harapan.
 
Cerpen ini lalu beredar di milis-milis dan blog-blog walau saya nggak pernah memposting versi digitalnya. Pasti ada yang suka banget sama cerpen ini, trus memposting di-internet, dan orang-orang pada suka. Lobang idung saya jadi megar karena cerpen masih bercokol di daftar pencarian Google sampe sekarang. TAPI ada sedihnya, karena nggak semua sudi mencantumkan nama saya sebagai penulis cerpen tersebut.

Pencarian Google tentang Cinta Sepotong Mimpi. Masih eksis, walau nggak sebanyak 13 tahun lalu
Saya heran, kenapa ya ada orang tega memposting karya orang lain tapi tidak mencantumkan nama  penulisnya. Iya, tega, soalnya perjuangan saya untuk patah hati, dan mengambil hikmah dari kejadian itu lewat cerpen, nggak diindahkan sama sekali. Perbuatan ini bolehlah disebut Plagiat.

KBBI menyebut Plagiat dengan definisi :
plagiat/pla·gi·at/ n pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan
 Ada banyak motif kenapa pemilik blog nggak mencantumkan nama penulis karya postingannya. Silahkan berspekulasi sendiri. Saya hanya berbagi fakta saja, bahwa inilah salah satu blog dimaksud yang tidak mencantumkan nama saya :

Lokasinya ada di SINI
Untungnya, nggak semua seperti itu. Masih banyak blogger baik hati dan tidak sombong, yang kasih keterangan bahwa karya tersebut milik Hara Hope.Saya ucapkan terima kasih pada pemilik blog-blog tersebut. Kalian keren!

Lokasinya ada di SINI

Lokasinya ada di SINI
Nah, daripada kepala klenger mikirin ginian terus, saya putuskanmem-PLAGIAT karya sendiri saja deh. YEAAAY!! Saya akan memposting karya dimaksud di sini, biar kalian pun ikut membacanya. Ayo kita sama-sama cari tahu apa sih yang mereka sukai dari karya ini.


Cinta Sepotong Mimpi

* Penulis : Hara Hope
 **Juara Harapan IV Lomba Menulis Cerpen Ummi 2004.


Dapatkah seseorang mencinta hanya karena sepotong mimpi? Mustahil. Namun, adikku semata wayang mengalaminya – setidaknya itu yang diakuinya.

Gadis yang dicintainya adalah Lala, adik sepupunya sendiri. Wajar, bukan? Bahkan, menjadi halal saat kedua orang tuaku kemudian berpikir untuk meminangnya.

Semua berawal dari penuturan Jamal. Ia bilang, ia memimpikan Lala sebagai gadis yang diperkenalkan Ibu kepadanya sebagai calon istrinya.

“Kami sudah saling mengenal, Bu,” kata Jamal dalam mimpi itu dengan malu-malu. Gadis itu pun mengangguk dengan senyum malu-malu pula.

Sebenarnya Jamal tidak terlalu meyakini gadis itu adalah Lala. Wajahnya samar terlihat. Namun, Jamal merasakan aura gadis itu cukuplah ia kenal. Hebatnya, ini diperkuat oleh ayah kami. Di malam yang sama, beliau bermimpi tentang Jamal yang duduk di kursi pelaminan bersama Lala! Apakah ini pertanda? Entah. Hanya saja, sejak itu aku merasakan pandangan Jamal terhadap Lala berubah.

Mereka sebenarnya teman bermain di waktu kecil, namun tak pernah bertemu lagi sejak remaja. Keluarga Lala tinggal jauh di Surabaya, sementara kami di Jakarta. Kami jarang berkumpul, bahkan saat lebaran, sehingga kenangan yang dimiliki Jamal tentang Lala adalah kenangan di masa kecil dulu sebagai abang yang kasih kepada adiknya. Kasih dimana sama sekali tak terpikirkan untuk memandang Lala sebagai gadis yang pantas dicintai, bahkan halal dinikahi. Namun, mimpi itu mampu menyulap semuanya menjadi…cinta (?).

Mari katakan aku terlalu cepat menyimpulkan sebagai cinta. Barangkali saja itu hanya pelangi yang tak kunjung sirna mengusik relung hati adikku. Pelangi yang mampu merubahnya menjadi sok melankolis hingga membuat kami sekeluarga khawatir melihat ia kerap termenung menatap kejauhan, untuk kemudian mendesah perlahan.

“Mungkin kau harus menemuinya di Surabaya,” kata Ibu.

”Rasanya tak usah, Bu. Masak hanya karena bunga tidur aku menemuinya,” jawab Jamal.

”Barangkali saja itu pertanda.”

”Bahwa Lala jodoh saya?”

”Bukan. Bahwa sudah lama kau tak mengunjungi mereka untuk bersilaturahmi. Biar nanti Mbakmu dan suaminya yang menemanimu kesana.”

Jamal tertegun sejenak untuk kemudian mengangguk.

Wah, pintar sekali Ibu membujuk. Padahal tanpa sepengetahuan adikku yang pendiam itu, Ibu menyerahi kami tugas untuk ”meminang” Lala. Ibu betul-betul yakin mimpi itu sebagai pertanda sehingga memintaku menanyakan kepada Lala tentang kemungkinan kesediaannya dipersunting Jamal.

”Kenapa tidak minta langsung saja pada Paklik? Biar mereka dijodohkan saja,” kataku waktu itu.

”Ah, adikmu itu takkan mau.”

”Tapi…”

”Sudahlah. Ibu tahu Jamal belum terlalu dewasa. Kuliah saja belum selesai. Tapi setidaknya ia memiliki penghasilan dari usaha sambilannya berdagang, ‘kan?”

“Bukan itu maksudku. Apa Ibu yakin Jamal mau dengan Lala? Barangkali saja mimpinya hanya romantisme sesaat.”

Ibu tercenung. Aku yakin Ibu belum memastikan ini. Yang beliau tahu hanya Jamal yang bertingkah aneh. Itu saja. Selebihnya ia perkirakan sendiri. Sepertinya justru Ibulah yang ngebet ingin meminang Lala.

”Kupercayakan semua itu padamu.”

Walah! Berarti tugasku berlipat-lipat! Selain memastikan kesediaan Lala, aku pun harus memastikan perasaan adikku sendiri.

***

Ia diam. Sudah kuduga reaksinya begitu jika kutanyakan tentang kemungkinan perjodohannya dengan Lala.

“Kamu mencintainya?” Aku mengganti pertanyaan. Kali ini Jamal malah terkekeh.

”Mungkin… Entahlah. Rasanya tak wajar.”

Tentu saja tak wajar! Bagiku, mencinta karena sepotong mimpi hanya omong kosong. Lagi pula Jamal tak tahu seperti apa wajah dan kepribadian Lala dewasa ini. Aku pun tak tahu.

“Santai saja, Mal. Tak usah dipikirkan. Yang penting kita tiba dulu di sana,” kata Bang Rohim, suamiku.

***

Setiba di Surabaya, kami disambut keluarga Lala hangat.

”Wah, iki Jamal tho? Oala, wis gedhe yo?!” ucap Bulik.

Jamal hanya tersenyum. Apalagi saat pipi gendutnya dijawil Bulik seperti saat ia kanak-kanak dulu.

”Mana Lala, Bulik?” tanyaku saat tak mendapati anak semata wayangnya itu.

”Ada di dapur. Sedang bikin wedhang.”

Aku segera ke dapur. Aku sungguh penasaran seperti apa Lala sekarang. Kulihat seorang gadis di sana. Subhanalah, cantiknya! Ia mencium tanganku. Hmm, santun pula. Cukup pantas untuk Jamal. Tapi, aku harus menahan diri. Kata Bang Rohim, butuh pendekatan persuasif untuk menjalankan misi ini. Aku tak yakin aku bisa sehingga menyerahkan sepenuhnya skenario kepadanya.

Tak banyak yang dilakukan Bang Rohim selain meminta Lala menjadi guide setiap kami bertiga pergi ke pusat kota. Ia melarangku membicarakan soal perjodohan, pernikahan, pinangan atau apapun istilahnya kepada Lala. Katanya, kendati kami keluarga dekat, sudah lama kami tidak saling bersua. Bisa saja Lala memandang kami sebagai ”orang asing”. Upaya melancong bersama ini demi untuk mengakrabkan kembali Jamal, Lala dan aku. Kiranya ini dapat memudahkanku saat mengutarakan maksud kedatangan kami sesungguhnya nanti.

Malam ini saat dimana aku diperbolehkan suamiku mengungkapkan semuanya kepada Lala. Seharusnya memang begitu. Tapi Jamal mendahuluiku. Tak kusangka ia serius dengan perasaannya. Ia utarakan semuanya. Tentang mimpinya, tentang jatuh cinta, bahkan tentang pinangan.

“Mungkin Dik Lala menganggap ini konyol. Abang juga merasa begitu. Tapi, setidaknya sekarang Abang yakin dengan perasaan Abang. Jadi, mau tidak kalau Lala Abang lamar?”

Bukan manusia kalau Lala tidak kaget ditembak seperti itu. Ia tampak galau. Seperti aku dulu. Sayang Lala tak merespon seperti aku merespon pinangan Bang Rohim dulu.

“Maaf, Mas. Aku terlanjur menganggapmu sebagai kakak. Rasanya sulit untuk merubahnya.”

Berakhirlah. Sampai di sini saja perjuangan kami di Surabaya. Jamal tersenyum mengerti, namun kuyakini hatinya kecewa. Cintanya yang magis tak berakhir manis. Kami pulang ke Jakarta dengan penolakan.

Sejak hari itu, Jamal tak terlihat lagi melankolis. Ia kembali sibuk dalam aktivitasnya. Adikku itu benar-benar hebat. Kendati patah hati, ia tak mau larut dalam perasaannya. Bahkan, belakangan aku tahu ia belum menyerah. Setidaknya penolakan itu berhasil mengakrabkan kembali Jamal dengan Lala. Mereka berdua kerap berkirim SMS sekedar menanyakan kabar ataupun saling bercerita. Jamal betul-betul memandang ini sebagai peluang untuk mengubah pandangan Lala terhadapnya.

Waktu kian berganti hingga masa dimana Jamal mengutarakan lagi keinginannya itu. Sayang ditolak lagi. Begitu berulang hingga tiga kali.

Ayah dan Ibu prihatin melihatnya. Mereka tak bisa berbuat banyak. Keinginan mereka untuk menjodohkan saja keduanya Jamal tolak.

”Syarat orang yang menjadi calon istriku, haruslah tulus ikhlas menjadi pendampingku. Atas kemauannya sendiri, bukan pihak lain!” Begitu alasannya selalu.

Terserahlah apa katanya. Tapi ini sudah menginjak tahun kelima Jamal memelihara cinta tak kesampaian ini. Usianya kian mendekati kepala tiga. Cukup mengherankan ia tetap memeliharanya terus. Rasanya tak layak cinta itu dipelihara terus. Ia harus diberangus. Lala bukanlah gadis terakhir yang hidup di dunia. Untuk itu Ibu, Ayah dan aku kongkalikong untuk membunuh cinta Jamal. Sudah saatnya ia mempertimbangkan gadis-gadis lain. Kebetulan ada yang mau. Pak Haji Abdullah sejak lama ingin bermenantukan Jamal dan menyandingkannya dengan Azisa, anak sulungnya. Kami susun perjodohan tanpa sepengetahuan Jamal. Lantas, kami sekeluarga berusaha ”menghasut” Jamal untuk memperhitungkan keberadaan Azisa, temannya sejak SMU itu.

Alhamdulillah berhasil. Hati Jamal mulai terbuka untuk Azisa sehingga saat Pak Haji Abdullah meminta dirinya menjadi menantu, ia tak punya lagi pilihan selain mengiyakan.

***

Kesediaan Jamal memang sudah didapat, namun anehnya ia tak kunjung juga menentukan tanggal pernikahan. Kali ini naluriku sebagai kakak turut bermain. Rasanya Jamal tengah menghadapi masalah yang tak dapat dibaginya kepada siapapun, termasuk Azisa. Saatnya aku menjadi kakak yang baik untuknya.

”Entahlah, Mbak. Rasanya aku tak siap untuk menikah.”

Mataku terbelalak saat Jamal mengutarakan penyebabnya.

”Apa pasal?” tanyaku agak jeri. Aku tak berani membayangkan jika Jamal tiba-tiba membatalkan perjodohan. Keluarga kami bisa menanggung malu!

”Rasanya Azisa bukan jodohku.”

Aku semakin terkesiap. Aku mulai menduga-duga arah pembicaraannya.

”Lala-kah?” tanyaku. Jamal mengangguk pelan, namun pasti.

”Sebenarnya mimpi tempo hari itu tak sekonyong datang. Aku memintanya kepada Tuhan. Aku meminta Dia memberikan petunjuk tentang jodohku kelak. Dan yang muncul ternyata Lala!”

Aku kembali terdiam. Aku benar-benar payah. Sudah setua ini, masih saja tak dapat menjadi kakak yang baik buat Jamal. Aku bingung harus menanggapi bagaimana.

”Maafkan jika selama ini Mbak tak bisa menjadi kakak yang baik, Mal. Bahkan untuk masalahmu satu ini pun Mbak tak bisa menjawab. Hanya saja, kita tak akan pernah benar-benar tahu apa yang kita yakini benar itu sebagai kebenaran, Mal. Termasuk mimpimu. Mbak tidak tahu lagi harus menganggapnya omong kosong ataukah benar-benar pertanda. Kalaulah mimpi itu pertanda, pasti banyak sekali maknanya.”

”Kamu memaknainya sebagai cinta dan jodoh, Ibu memaknainya sebagai silaturahmi dan Ayah memaknainya sebagai tipikal istri ideal bagimu. Bukankah Azisa pun tak berbeda jauh dengan Lala? Mimpi itu nisbi, Mal.”

Jamal hanya mendesah pelan sambil memandang kejauhan. Mukanya masam. Mungkin tak menghendaki aku bersikap tak mendukungnya.

”Mungkin,” lanjutku, ”ini hanya masalah cinta saja. Mungkin hatimu masih hidup dalam bayangan Lala dan tak pernah sekali pun memberi kesempatan untuk dimasuki Azisa. Kau hidup di kehidupan nyata, Mal. Sampai kapan akan menjadi pemimpi?!”

Aku tersentak oleh ucapanku sendiri. Tak kuduga akan mengucapkan ini. Bukan apa-apa. Beberapa waktu lalu kami mendengar kabar Lala menerima pinangan seseorang. Kendati menyerah, aku yakin Jamal masih memiliki cinta untuk Lala. Ia pasti sakit. Aku betul-betul kakak yang tak peka. Aku menyesal. Aku peluk Jamal, menangis sesal.

Jamal turut menangis. Isaknya berenergi kekesalan, kekecewaan, kesepian, keputus-asa-an, bahkan kesepian. Aku terenyuh. Betapa ia menderita selama ini.

“Besok kita batalkan saja perjodohan dengan Azisa, Mal. Itu lebih baik ketimbang kau tak ikhlas menjalaninya nanti. Itu katamu tentang pernikahan, ‘kan? Kita bicarakan dulu dengan Ayah dan Ibu.”

Kupikir ini yang terbaik. Tak bijak rasanya tetap berkeras melangsungkan perjodohan di saat Jamal rapuh begini. Di saat Jamal terluka dan bimbang pada perasaannya. Biarlah keluarga kami menanggung malu bersama.

“Tidak. Kita teruskan saja. Aku ikhlas menjalani sisa hidupku bersama Azisa. Mungkin aku hanya membutuhkan sedikit menangis saja. Aku pergi dulu ke rumah Pak Haji untuk membicarakan ini. Assalamu’alaikum.”

Kutatap kepergian Jamal dengan perasaan tak tentu. Kalau diingat semua ini terjadi karena mimpi. Ya, Allah apakah benar mimpi itu pertanda-Mu? Jikalau benar kenapa sulit sekali terrealisasi? Jika pun tidak benar kenapa banyak orang mempercayai?

Aku terpekur. Maafkan aku adikku. Aku hanyalah insan, yang tak mampu menerjemahkan segala misteri-Nya, bahkan yang tersurat sekalipun. Aku hanya berusaha. Dia tetap yang menentukan. Maafkan aku.


-- T A M A T --

Selasa, 14 Maret 2017

Andai 15 Tahun Lalu Ada LANGIT MUSIK


Saya punya kecenderungan aneh tentang musik. Musik suka gentayangan di otak saya. Ini serius lho. Musik sering otomatis mengalun di otak ini seakan-akan ada jukebox organik yang kecemplung di dalam sana. Lagu yang disetel macam-macam, dan tergantung mood. Kalau saya jatuh cinta, misalnya, lagu yang disetel 1000 Tahun Lamanya (Jikustik).  Kalau patah hati, lagu Dan (Sheilla on 7). Dan, kalau gagal move on, semua lagu jeritan hati pasti saya hapal!

Itu berlangsung sejak saya kenal nada, utamanya sejak 15 tahun lalu mengenal cinta. Ya, sang Mantan. Yang saya maksud itu kamu...mu...mu...

Keep calm and listen to Langit Musik
DILEMA 15 TAHUN LALU

Kisah percintaan saya sepertinya tidak bisa dipisahkan dari musik.  Saya sering menemukan diri merenung di dalam bis, kereta api, kampus, kamar kosan sambil melantunkan lagu yang mewakili hati saya. Nyaris tanpa bantuan media apa pun, karena 15 tahun lalu gadget yang saya punya handphone monokrom yang belum bisa instal lagu. Pernah saya pakai walkman, tapi ribet. Saya harus membawa banyak kaset yang sesuai dengan suasana hati. Waktu punya mp3 player juga begitu. Saya pegal bolak-balik ke tukang mp3 agar gadget diisi lagu yang sedang hits. Saya butuh media yang kompak, komplet, dan nggak ribet saat dibutuhkan untuk mencurahkan hati.

15 tahun berlalu. Irama percintaan saya masih seperti dulu. Maklum, Gan, penulis novel. Kalo nggak baper, ga sempurna hidup ini he he.... Saat ini saya menggunakan aplikasi Langit Musik. It's cool you know. Aplikasi ini membantu jukebox organik saya “bernyanyi” lebih gaya. Saya tidak mengalami hal-hal ribet seperti dulu. Yang saya lakukan cuma duduk dengan santai sambil mendengarkan lagu-lagu yang disediakan Langit Musik.

Saya sampai bilang, "Ya Tuhan.... Andai 15 tahun lalu ada Langit Musik." Itu diucapkan ketika saya menyadari  bahwa respons saya sangat positif terhadap aktivitas baru ini. Rasanya sungguh menenangkan. Saya jadi paham mengapa  banyak orang bilang musik adalah obat.

My music my medicine
MUSIK = OBAT

Faktanya musik memang obat. Zaman dulu, musik dimanfaatkan Raja Phillip V (Spanyol), Raja George II (Inggris), dan Raja Ludwig II (Bavaria) untuk penyembuhan. Ini karena otak mengeluarkan hormon endorfin saat mendengarkan lagu. Endorfin adalah hormon penghilang rasa sakit. Namun, sebenarnya otak juga mengeluarkan hormon lain saat mendengarkan musik, di antaranya dopamin dan serotonin. Kedua hormon itu sama-sama bekerja dalam membuat rileks dan perasaan bahagia, bedanya dopamin bekerja di otak, sementara serotonin di pusat syaraf.

Informasi di atas juga menjelaskan mengapa otak saya kebanjiran inspirasi untuk berkarya sejak pakai Langit Musik. Sebagai bukti, saya sertakan video yang saya buat tentang Langit Musik, yang dikemas dalam bentuk tutorial ala drama komedi romantis. Catat baik-baik, ini komedi romantis! Mana ada, coba, tutorial pake konsep ginian? :D



BERAWAL DARI COBA-COBA

LangitMusik adalah layanan musik Telkomsel yang bekerjasama dengan PT.MelOn Indonesia yang menawarkan cara baru download dan streaming lagu  secara legal dan tanpa batas melalui PC dan handphone. Dengan mengaktifkan LangitMusik, pelanggan bisa bebas melakukan streaming dan mendownload seluruh lagu di katalog LangitMusik dengan koleksi lebih dari 6.000.000 lagu lokal dan internasional.
Kalimat di atas tertera di situs resmi Langit Musik. Terdengar menjanjikan. KareSaya tergoda untuk download aplikasi ini ke handphone, berhubung saya mobile dan banyak mengandalkan gadget ini. Saya tidak menutupi motivasi pertama saya sekedar coba-coba, terlebih jargonnya sangat mengena, Musiknya Hidup Kamu.

Sehabis download, saya disuruh login dulu. Lho kok login dulu? Ga bisa langsung pakai? Untung loginnya pakai kartu Telkomsel saya , dan ini gratisan! Saya cukup melalui tahapan mudah ini :



Dimulailah petualangan saya. Beraneka lagu saya coba, dan rasakan. Alamak..... nikmat betul. Saya suka fitur Equalizer-nya. Buat saya--pengguna headphone yang mengoptimalkan fungsi bass--ini amazing banget. Saya bisa dengan bebas membuat pengaturan suara yang cocok dengan kapasitas headphone dan preferensi saya.

Saya dimanjakan betul oleh fitur ini--dan fitur lainnya--di Langit Musik. Rasanya sayang kalau cuma merasakan pengalaman gratisan doang. Saya memutuskan naik kelas jadi pengguna PREMIUM. Mumpung tarifnya juga murah, hanya Rp22.000,- untuk berlangganan 30 hari. Hanya seharga jatah makan siang saya satu hari doang! Agar lebih paham perbedaan fasilitas PREMIUM dengan FREE-MIUM, silahkan lihat gambar di bawah ini :




Caranya upgradenya sangat mudah. Cukup masuk ke akun di bagian Setting, lalu klik bagian berlangganan gratis, maka ada tombol Upgrade. Ada dua pilihan, yakni upgrade selama 7 hari atau 30 hari. Saya pilih 30 hari biar puasnya terasa pol.

BEFORE
AFTER
THE WONDER OF LANGIT MUSIK

Saya tidak bercanda ketika saya mengidamkan Langit Musik telah hadir 15 tahun lalu, ketika saya dihajar asmara demikian hebat. Tapi ini semata bentuk rasa syukur saya yang demikian besar atas kehadiran Langit Musik di kehidupan saya dewasa ini. Ada banyak sekali hal menakjubkan yang bisa saya ceritakan pada Anda tentang langit musik. Saya sarankan Anda untuk memerhatikan tiap detil ucapan saya agar Anda dapat mendapatkan pertimbangan saya secara lebih menyeluruh.

Biar lebih gampang, kita bagi penjelasannya per fitur aja ya.

1.    EXPLORE
Tampilan yang kebuka saat masuk ke Langit Musik pasti fitur Explore. Ada dua menu yang bisa kita manfaatkan untuk menikmati lagu, yakni For You dan Browse.


For You berisi sejumlah Playlist yang direkomendasikan oleh Langit Musik (kategori Recommended For You). Ada juga daftar lagu berdasarkan preferensi kita sebelumnya (kategori Because You Listened To). Misalnya saya sebelumnya dengerin Jose Mari Chan, maka Langit Musik merekomendaskan playlist lagu-lagu Evergreen.

Browse berisi lagu-lagu berdasarkan kategori New release, Top Hits, Trending Artist, Moods, Genres. Ini memudahkan banget pemilihan lagu. Kalau mood kita sedang sendu, misalnya, pilih aja ikon GLOOMY di kategori MOODS. Simpel. Nggak pake ribet.

2.    #TAGSTATION
Seperti judulnya, ini semacam berkumpulnya tagar dari segala macam mood musik. Ada Bahagia, Surprise, Sadness, Classic, dan seterusnya. Sama seperti fitur EXPLORE, #TAGSTATION ini memudahkan banget.


3.    TRENDING
Lewat fitur ini kita bisa tahu lagu apa aja yang sedang jadi trending di berbagai penjuru Indonesia, dan itu bisa beda-beda. Di Jakarta, misalnya, sedang ngetren dengerin lagunya Anji, sementara di Maluku justru lagi gandrung sama BCL.



4.    MY MUSIC
Ini nih yang penting. My Music adalah daftar lagu yang bisa kita buat sendiri dengan cara men-save lagu-lagu yang kita suka. Di sini juga bisa diketahui lagu-lagu apa aja yang udah kita putar (kategori Recently Played dan Most Played). Bahkan kita bisa buat Playlist kita sendiri di sini. Oh iya, kalau Anda mau gabung dengan Playlist bikinan saya juga hayu. Saya punya playlist Songs to Heal.

Playlist saya, Songs to Heal

5.    NOTIFICATIONS
Berisi tiga menu, yaitu Update, Shared With Me, dan Promos.
Update berisi informasi tentang update terbari artis dan lagu favorit kita.
Shared With Me digunakan buat melihat aktivitas yang dilakukan teman-teman dan artis di aplikasi ini.
Promos berisi promo-promo yang menarik, layanan berhadiah, dan macam-macam playlist pilihan



 6.    SEARCH
Jangan lupakan fitur ini! Search sangat berguna bagi pencarian manual untuk memudahkan pencarian tertentu. Bahkan ini jadi menarik lantaran saya jadi punya kesempatan buat menjajal seberapa dahsyat koleksi lagu-lagu Langit Musik. Pertama saya coba dengan kata kunci “Franz Ferdinand”, band internasional beraliran indie, hasilnya positif ada. Kemudian saya coba, L’Arc-en-Ciel, Mayumi Itsuwa, Ermy Kullit, dan Maher Zein, ternyata juga ada. Bahkan ketika saya ketik “Al-Qur’an”, hasil pencariannya juga positif ada. Sungguh dahsyat Langit Musik! Hanya ketika mencari “Ayumi Hamasaki” saja pencariannya nihil. But that’s oke. Semua ini tetaplah menakjubkan buatku!



7.    SETTING
Berada paling bawah, sejajar dengan nama profil kita, gunanya untuk membuat pengaturan yang sesuai dengan preferensi kita. Ada satu kategori pengaturan yang bikin saya jatuh cinta banget sama Langit Musik, yakni Equalizer. Udah sempat saya singgung di atas.


 8.    MUSIK dan LIRIK
Ini nggak ada fitur langsungnya, tapi mesti dibahas juga lantaran penting banget. Perihal musik, Langit Musik sudah nggak bisa ditawar lagi kedahsyatannya. Tampilannya bahkan memanjakan mata dengan tampilan piringan hitam yang klasik dan berkelas. Di bagian bawah piringan hitam terlihat teks lirik yang memudahkan kita ikut menyanyi (dan menyuarakan hati). Pasti akan tambah sedap jika disediakan fitur karaoke juga. Dan ini menjadi harapan penuh semangat saya akan perkembangan Langit Musik ke depan yang saya yakini terang benderang selayaknya bintang kejora.


KELEBIHAN dan KEKURANGAN LANGIT MUSIK

Dari hal-hal di atas dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan Langit Musik.

Kelebihan
1.    Desain keren, memanjakan mata dan telinga;
2.    Biaya murah, bahkan tidak memakan kuota data internet;
3.    Musik bisa didengarkan secara online dan offline;
4.    Mudah digunakan, dan mudah dikostumisasi berdasarkan preferensi pribadi;
5.    Koleksi lagu banyak banget, hanya 1 kali saja dari upaya pencarian saya yang tidak menemukan hasil.

Kekurangan
1.    Nyaris tidak ada kekurangan kecuali lagu dari artis tertentu yang tidak tersedia;
2.    Belum ada fitur karaoke.
*but overall, saya angkat topi atas kiprah Langit Musik buat hidupku

Tidak lupa kasih 5 bintang juga

SARAN KE DEPAN
1.    Kayaknya asik kalau ada lagu yang bisa buat karaoke juga.
2.   Juga pasti seru kalau Langit Musik bisa disambungkan ke stereo mobil via bluetooth.
 



Postingan blog ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Review Aplikasi Langit Musik kerjasama Langit Musik dan Warung Blogger
 


Hancur Lebur ala Blogger


https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/d3/87/e0/d387e01fb25e3de0c3a8171a93770634.jpg
Jadi blogger itu ibarat samurai. Jalan yang ditempuh adalah jalan pengorbanan. Nggak mudah. Selalu ada halangan dan rintangan menghadang. Nggak semua bisa kita hadapi dengan sempurna. Apalagi kalau rintangannya berat dan di luar pengetahuan kita.

Hari ini, mungkin rintangan paling berat kuhadapi. Blog berbayarku, www.harahope.com berkali-kali dihajar persoalan. Sebelumnya dihajar plug-in yang eror sampe-sampe blog nggak bisa upload gambar. Sekarang error 500.



Ketika kubaca definisinya, Error 500 adalah :

Error 500 : Error ini mengindikasikan bahwa terjadi masalah pada server. Sebagian besar disebabkan karena kesalahan penulisan pada .htaccess ataupun konfigurasi PHP (versi php dan ekstensionnya) yang tidak cocok dengan scriptnya.

Hmmm, kedengeran gampang dan mudah dicerna.
Tapi ketika baca cara memperbaikinya : 

1. Refresh website Anda
Cobalah tekan tombol F5 beberapa kali. Jika kadang tidak error, kemungkinan besar itu karena website Anda menggunakan resource CPU atau RAM melebihi limit yang ditentukan oleh hoster Anda, sehingga server akan memproteksi resource agar tidak mengganggu pelanggan lain. Hal ini biasa terjadi pada hosting dengan CloudLinux. 

2. Cek permission file
Pastikan permission untuk file adalah maksimal adalah 644 dan untuk direktori/folder adalah 755. Anda tidak perlu melakukan CHMOD ke 777 agar suatu direktori atau file bisa dimanipulasi (diisi file, edit, upload dll) karena jika hosting Anda menggunakan suExec, maka Anda bisa melakukan operasi file tersebut tanpa harus merubah permission ke 777 yang bisa mengurangi tingkat keamanan website. 

3. Cek File .htaccess
Kesalahan pada konfigurasi .htaccess juga bisa menyebabkan internal server error. Cara mengeceknya adalah dengan mengubah nama file .htaccess yang ada di directory public_html menjadi, misalnya : htaccess.txt, lau coba buka kembali website Anda. Jika sudah normal, berarti konfigurasi .htaccessnya bermasalah. Tetapi jika tetap error, berarti bukan karena file .htaccess tersebut. 

Aku langsung nangis bombay.
"Maaaak........ Kenapa kau tidak lahirkan aku brojol ceprot  jadi pakar IT?!"

Tapi sudahlah.... sudah begini adanya. Sementara kucari orang yang lebih paham--dan belajar lebih giat tentang  IT--mari kita ngeblog di platform gratisan lagi :D