Selasa, 14 Maret 2017

Andai 15 Tahun Lalu Ada LANGIT MUSIK


Saya punya kecenderungan aneh tentang musik. Musik suka gentayangan di otak saya. Ini serius lho. Musik sering otomatis mengalun di otak ini seakan-akan ada jukebox organik yang kecemplung di dalam sana. Lagu yang disetel macam-macam, dan tergantung mood. Kalau saya jatuh cinta, misalnya, lagu yang disetel 1000 Tahun Lamanya (Jikustik).  Kalau patah hati, lagu Dan (Sheilla on 7). Dan, kalau gagal move on, semua lagu jeritan hati pasti saya hapal!

Itu berlangsung sejak saya kenal nada, utamanya sejak 15 tahun lalu mengenal cinta. Ya, sang Mantan. Yang saya maksud itu kamu...mu...mu...

Keep calm and listen to Langit Musik
DILEMA 15 TAHUN LALU

Kisah percintaan saya sepertinya tidak bisa dipisahkan dari musik.  Saya sering menemukan diri merenung di dalam bis, kereta api, kampus, kamar kosan sambil melantunkan lagu yang mewakili hati saya. Nyaris tanpa bantuan media apa pun, karena 15 tahun lalu gadget yang saya punya handphone monokrom yang belum bisa instal lagu. Pernah saya pakai walkman, tapi ribet. Saya harus membawa banyak kaset yang sesuai dengan suasana hati. Waktu punya mp3 player juga begitu. Saya pegal bolak-balik ke tukang mp3 agar gadget diisi lagu yang sedang hits. Saya butuh media yang kompak, komplet, dan nggak ribet saat dibutuhkan untuk mencurahkan hati.

15 tahun berlalu. Irama percintaan saya masih seperti dulu. Maklum, Gan, penulis novel. Kalo nggak baper, ga sempurna hidup ini he he.... Saat ini saya menggunakan aplikasi Langit Musik. It's cool you know. Aplikasi ini membantu jukebox organik saya “bernyanyi” lebih gaya. Saya tidak mengalami hal-hal ribet seperti dulu. Yang saya lakukan cuma duduk dengan santai sambil mendengarkan lagu-lagu yang disediakan Langit Musik.

Saya sampai bilang, "Ya Tuhan.... Andai 15 tahun lalu ada Langit Musik." Itu diucapkan ketika saya menyadari  bahwa respons saya sangat positif terhadap aktivitas baru ini. Rasanya sungguh menenangkan. Saya jadi paham mengapa  banyak orang bilang musik adalah obat.

My music my medicine
MUSIK = OBAT

Faktanya musik memang obat. Zaman dulu, musik dimanfaatkan Raja Phillip V (Spanyol), Raja George II (Inggris), dan Raja Ludwig II (Bavaria) untuk penyembuhan. Ini karena otak mengeluarkan hormon endorfin saat mendengarkan lagu. Endorfin adalah hormon penghilang rasa sakit. Namun, sebenarnya otak juga mengeluarkan hormon lain saat mendengarkan musik, di antaranya dopamin dan serotonin. Kedua hormon itu sama-sama bekerja dalam membuat rileks dan perasaan bahagia, bedanya dopamin bekerja di otak, sementara serotonin di pusat syaraf.

Informasi di atas juga menjelaskan mengapa otak saya kebanjiran inspirasi untuk berkarya sejak pakai Langit Musik. Sebagai bukti, saya sertakan video yang saya buat tentang Langit Musik, yang dikemas dalam bentuk tutorial ala drama komedi romantis. Catat baik-baik, ini komedi romantis! Mana ada, coba, tutorial pake konsep ginian? :D



BERAWAL DARI COBA-COBA

LangitMusik adalah layanan musik Telkomsel yang bekerjasama dengan PT.MelOn Indonesia yang menawarkan cara baru download dan streaming lagu  secara legal dan tanpa batas melalui PC dan handphone. Dengan mengaktifkan LangitMusik, pelanggan bisa bebas melakukan streaming dan mendownload seluruh lagu di katalog LangitMusik dengan koleksi lebih dari 6.000.000 lagu lokal dan internasional.
Kalimat di atas tertera di situs resmi Langit Musik. Terdengar menjanjikan. KareSaya tergoda untuk download aplikasi ini ke handphone, berhubung saya mobile dan banyak mengandalkan gadget ini. Saya tidak menutupi motivasi pertama saya sekedar coba-coba, terlebih jargonnya sangat mengena, Musiknya Hidup Kamu.

Sehabis download, saya disuruh login dulu. Lho kok login dulu? Ga bisa langsung pakai? Untung loginnya pakai kartu Telkomsel saya , dan ini gratisan! Saya cukup melalui tahapan mudah ini :



Dimulailah petualangan saya. Beraneka lagu saya coba, dan rasakan. Alamak..... nikmat betul. Saya suka fitur Equalizer-nya. Buat saya--pengguna headphone yang mengoptimalkan fungsi bass--ini amazing banget. Saya bisa dengan bebas membuat pengaturan suara yang cocok dengan kapasitas headphone dan preferensi saya.

Saya dimanjakan betul oleh fitur ini--dan fitur lainnya--di Langit Musik. Rasanya sayang kalau cuma merasakan pengalaman gratisan doang. Saya memutuskan naik kelas jadi pengguna PREMIUM. Mumpung tarifnya juga murah, hanya Rp22.000,- untuk berlangganan 30 hari. Hanya seharga jatah makan siang saya satu hari doang! Agar lebih paham perbedaan fasilitas PREMIUM dengan FREE-MIUM, silahkan lihat gambar di bawah ini :




Caranya upgradenya sangat mudah. Cukup masuk ke akun di bagian Setting, lalu klik bagian berlangganan gratis, maka ada tombol Upgrade. Ada dua pilihan, yakni upgrade selama 7 hari atau 30 hari. Saya pilih 30 hari biar puasnya terasa pol.

BEFORE
AFTER
THE WONDER OF LANGIT MUSIK

Saya tidak bercanda ketika saya mengidamkan Langit Musik telah hadir 15 tahun lalu, ketika saya dihajar asmara demikian hebat. Tapi ini semata bentuk rasa syukur saya yang demikian besar atas kehadiran Langit Musik di kehidupan saya dewasa ini. Ada banyak sekali hal menakjubkan yang bisa saya ceritakan pada Anda tentang langit musik. Saya sarankan Anda untuk memerhatikan tiap detil ucapan saya agar Anda dapat mendapatkan pertimbangan saya secara lebih menyeluruh.

Biar lebih gampang, kita bagi penjelasannya per fitur aja ya.

1.    EXPLORE
Tampilan yang kebuka saat masuk ke Langit Musik pasti fitur Explore. Ada dua menu yang bisa kita manfaatkan untuk menikmati lagu, yakni For You dan Browse.


For You berisi sejumlah Playlist yang direkomendasikan oleh Langit Musik (kategori Recommended For You). Ada juga daftar lagu berdasarkan preferensi kita sebelumnya (kategori Because You Listened To). Misalnya saya sebelumnya dengerin Jose Mari Chan, maka Langit Musik merekomendaskan playlist lagu-lagu Evergreen.

Browse berisi lagu-lagu berdasarkan kategori New release, Top Hits, Trending Artist, Moods, Genres. Ini memudahkan banget pemilihan lagu. Kalau mood kita sedang sendu, misalnya, pilih aja ikon GLOOMY di kategori MOODS. Simpel. Nggak pake ribet.

2.    #TAGSTATION
Seperti judulnya, ini semacam berkumpulnya tagar dari segala macam mood musik. Ada Bahagia, Surprise, Sadness, Classic, dan seterusnya. Sama seperti fitur EXPLORE, #TAGSTATION ini memudahkan banget.


3.    TRENDING
Lewat fitur ini kita bisa tahu lagu apa aja yang sedang jadi trending di berbagai penjuru Indonesia, dan itu bisa beda-beda. Di Jakarta, misalnya, sedang ngetren dengerin lagunya Anji, sementara di Maluku justru lagi gandrung sama BCL.



4.    MY MUSIC
Ini nih yang penting. My Music adalah daftar lagu yang bisa kita buat sendiri dengan cara men-save lagu-lagu yang kita suka. Di sini juga bisa diketahui lagu-lagu apa aja yang udah kita putar (kategori Recently Played dan Most Played). Bahkan kita bisa buat Playlist kita sendiri di sini. Oh iya, kalau Anda mau gabung dengan Playlist bikinan saya juga hayu. Saya punya playlist Songs to Heal.

Playlist saya, Songs to Heal

5.    NOTIFICATIONS
Berisi tiga menu, yaitu Update, Shared With Me, dan Promos.
Update berisi informasi tentang update terbari artis dan lagu favorit kita.
Shared With Me digunakan buat melihat aktivitas yang dilakukan teman-teman dan artis di aplikasi ini.
Promos berisi promo-promo yang menarik, layanan berhadiah, dan macam-macam playlist pilihan



 6.    SEARCH
Jangan lupakan fitur ini! Search sangat berguna bagi pencarian manual untuk memudahkan pencarian tertentu. Bahkan ini jadi menarik lantaran saya jadi punya kesempatan buat menjajal seberapa dahsyat koleksi lagu-lagu Langit Musik. Pertama saya coba dengan kata kunci “Franz Ferdinand”, band internasional beraliran indie, hasilnya positif ada. Kemudian saya coba, L’Arc-en-Ciel, Mayumi Itsuwa, Ermy Kullit, dan Maher Zein, ternyata juga ada. Bahkan ketika saya ketik “Al-Qur’an”, hasil pencariannya juga positif ada. Sungguh dahsyat Langit Musik! Hanya ketika mencari “Ayumi Hamasaki” saja pencariannya nihil. But that’s oke. Semua ini tetaplah menakjubkan buatku!



7.    SETTING
Berada paling bawah, sejajar dengan nama profil kita, gunanya untuk membuat pengaturan yang sesuai dengan preferensi kita. Ada satu kategori pengaturan yang bikin saya jatuh cinta banget sama Langit Musik, yakni Equalizer. Udah sempat saya singgung di atas.


 8.    MUSIK dan LIRIK
Ini nggak ada fitur langsungnya, tapi mesti dibahas juga lantaran penting banget. Perihal musik, Langit Musik sudah nggak bisa ditawar lagi kedahsyatannya. Tampilannya bahkan memanjakan mata dengan tampilan piringan hitam yang klasik dan berkelas. Di bagian bawah piringan hitam terlihat teks lirik yang memudahkan kita ikut menyanyi (dan menyuarakan hati). Pasti akan tambah sedap jika disediakan fitur karaoke juga. Dan ini menjadi harapan penuh semangat saya akan perkembangan Langit Musik ke depan yang saya yakini terang benderang selayaknya bintang kejora.


KELEBIHAN dan KEKURANGAN LANGIT MUSIK

Dari hal-hal di atas dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan Langit Musik.

Kelebihan
1.    Desain keren, memanjakan mata dan telinga;
2.    Biaya murah, bahkan tidak memakan kuota data internet;
3.    Musik bisa didengarkan secara online dan offline;
4.    Mudah digunakan, dan mudah dikostumisasi berdasarkan preferensi pribadi;
5.    Koleksi lagu banyak banget, hanya 1 kali saja dari upaya pencarian saya yang tidak menemukan hasil.

Kekurangan
1.    Nyaris tidak ada kekurangan kecuali lagu dari artis tertentu yang tidak tersedia;
2.    Belum ada fitur karaoke.
*but overall, saya angkat topi atas kiprah Langit Musik buat hidupku

Tidak lupa kasih 5 bintang juga

SARAN KE DEPAN
1.    Kayaknya asik kalau ada lagu yang bisa buat karaoke juga.
2.   Juga pasti seru kalau Langit Musik bisa disambungkan ke stereo mobil via bluetooth.
 



Postingan blog ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Review Aplikasi Langit Musik kerjasama Langit Musik dan Warung Blogger
 


2 komentar:

  1. Aku juga udah jajal aplikasi langitmusik ini, suaranya keren, ngebas banget karena pakai fitur dolby gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi. Dipake pas lagi olah raga juga sedap. Apalagi kalo lagunya bikin baper he he

      Hapus